- OpiniDari Gus Dur Kita Belajar Tentang Pembaharuan NU (I)
- FilsafatMazhab Kaum Sofis (Sufastaiyyah)
- WartaUsulan Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman Memperpendek Jam Puasa Selama bulan Ramadan, Tuai Perdebatan
- OpiniMemahami Politik Kiai
- FilsafatSUKMA: Inti Kesadaran Manusia — Experimental Philosophy (1)

Ahmad Taufiq : 40 Tahun Lakpesdam NU antara Turats dan Menggerakan Ijtihad Sosial
Empat dekade bukan sekadar hitungan usia. Bagi Lakpesdam NU, ini adalah cermin perjalanan panjang, dari sekadar pelengkap struktural menjadi nadi peradaban, dari ruang-ruang diskusi hingga menyentuh denyut masyarakat. Sebagai bagian dari keluarga besar Lakpesdam, saya merasa terpanggil untuk merefleksikan titik ini, adalah sebuah momentum penting dalam upaya menegaskan kembali posisi Lakpesdam sebagai Badan Perencanaan Strategis dan think tank Nahdlatul Ulama, sekaligus pelaku transformasi sosial berbasis nilai.
Di bawah kepemimpinan K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Lakpesdam PBNU dan dibidani ulang kelahirannya oleh Gus Ulil Abshar Abdalla dan Hasanuddin Ali Lakpesdam NU semakin menampakkan wajahnya sebagai badan perencanaan yang tak sekadar mengandalkan semangat, tapi juga dibekali riset, data, dan kebijaksanaan. Peran Lakpesdam tidak hanya di belakang layar menyusun narasi, tapi ikut turun menyapa realitas, menjembatani gagasan keadilan dengan praktik lapangan. Lihat saja kasus PIK 2 di Tangerang: bagaimana PCNU, melalui LBH dan jejaring risetnya, mampu hadir secara konkret mendampingi warga, mengadvokasi hak, dan memberi warna dalam kebijakan nasional. Ini bukan sekadar aktivisme, ini ijtihad sosial berbasis maqashid syariah.
Lakpesdam juga berperan membumikan siyasah waṭaniyyah, politik kebangsaan khas NU yang mengedepankan solusi win-win, menolak gaya provokatif, serta teguh dalam keberpihakan pada yang lemah tanpa menjadi reaktif. Saya pribadi sangat senang dan bahagia, bahwa di sinilah NU menunjukkan kelasnya: 𝙗𝙖𝙝𝙬𝙖 𝙠𝙚𝙗𝙚𝙧𝙥𝙞𝙝𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙩𝙖𝙠 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙠𝙚𝙧𝙖𝙨 𝙨𝙪𝙖𝙧𝙖, 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙟𝙚𝙡𝙖𝙨 𝙙𝙖𝙩𝙖, 𝙗𝙞𝙟𝙖𝙠 𝙨𝙞𝙠𝙖𝙥, 𝙙𝙖𝙣 𝙘𝙚𝙧𝙙𝙖𝙨 𝙣𝙖𝙧𝙖𝙨𝙞. 𝘿𝙞 𝙩𝙚𝙣𝙜𝙖𝙝 𝙙𝙪𝙣𝙞𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙣𝙜 𝙜𝙖𝙙𝙪𝙝, 𝙉𝙐 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪𝙞 𝙇𝙖𝙠𝙥𝙚𝙨𝙙𝙖𝙢 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙬𝙖𝙗 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙡𝙖 𝙙𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙩𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙝𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩.
Kini, di usia 40 ini, Lakpesdam memasuki era baru. Era dimana perubahan begitu cepat, tak terduga, dan kompleks. Dunia tengah berada dalam pusaran disrupsi digital, krisis iklim, ketidakpastian geopolitik, serta fragmentasi sosial akibat banjir informasi. Kita dituntut untuk tidak sekadar adaptif, tapi proaktif dan transformatif. Di tengah itu semua, Lakpesdam harus tumbuh progresif tanpa kehilangan akar. Pemberdayaan harus bergeser dari sekadar akses menuju keberdayaan yang mandiri dan berkelanjutan. Bersama generasi muda, kita harus menjadi pelita dengan menyuarakan dan menciptakan perubahan sekaligus.
Bukan mustahil, Lakpesdam NU hari ini bisa menjadi pelita zaman seperti halnya Bayt al-Hikmah dahulu. Ia tak hanya meneliti untuk tahu, tapi mengkaji untuk bertindak. Membela yang lemah, membangkitkan kesadaran, dan menanam benih-benih peradaban dari akar yang paling dalam.
Dalam refleksi pribadi ini, saya juga melihat bahwa arah idealitas Lakpesdam ke depan tidak boleh keluar dari jalan thariqah an-Nahdliyah seperti yang sering disampaikan oleh Gus Aunullah A’la Habib. Lakpesdam bukan sekadar lembaga teknokratik, tetapi harus tetap menjadi penjaga turats keilmuan pesantren. Riset-riset sosialnya perlu berpijak pada epistemologi ushul fiqh, maqashid syariah, dan nilai-nilai tasawuf akhlaki. Tajdid sosial dilakukan dengan tadarruj (bertahap) dan hikmah, bukan dengan pendekatan instan apalagi emosional.
Paradigma wasathiyyah adalah jantung dari setiap ijtihad sosial kita. Di tengah tarik-menarik wacana ideologi, Lakpesdam harus terus meneguhkan posisi NU sebagai pelaku perubahan yang moderat, adil, dan humanis. Tidak ikut larut dalam ekstremitas, namun juga tidak abai terhadap penderitaan sosial. Di titik inilah Lakpesdam mesti menjadi penggerak, bukan hanya penonton dan komentator.
Ke depan, saya sebagai santrinya Prof Mahmud Syaltout, membayangkan Lakpesdam tidak sekadar menjalankan program tahunan, tapi menjadi mazhab pemikiran NU yang sistematis. Seperti Al-Ghazali merumuskan sintesis antara tasawuf dan syariah, Lakpesdam harus mampu memformulasikan paradigma Aswaja dalam kebijakan publik dan pemberdayaan sosial yang khas dan aplikatif. Inilah saatnya kita membangun school of thought ala Nahdlatul Ulama.
Dan yang paling penting, nilai-nilai spiritual harus tetap menjadi jantung gerakan. Ikhlas, tawadhu’, mujahadah, dan tsiqah, semua itu bukan jargon, tapi DNA dari thariqah an-Nahdliyah. Program-program kita tidak boleh semata didorong oleh logika proyek, tapi oleh semangat ibadah sosial. Aktivisme dan spiritualitas harus berjalan seiring, agar khidmah ini tidak kehilangan ruh.
Selamat Hari Lahir ke-40 Lakpesdam NU!
Penulis : Ahmad Taufiq – Pengurus LAKPESDAM PCNU Kab. Magelang.
Redaksi
14 Nov 2025
Sebelum membicarakan pemikiran Ibnu Rusyd atau Averoes di dunia Barat biasa disebut, terlebih dahulu mengetahui historiografi atau latar belakang Ibnu Rusyd dan aktivitas intelektualnya, berdasarkan sumber-sumber primer yang saya baca, ini cukup penting diketahui. Nama lengkap Ibnu Rusyd adalah Abu al-Walid Muhammad bin Muhammad bin Rusyd lahir di Cordoba pada tahun 520 H/1126 M, di …
Redaksi
31 Okt 2025
Majalah The Economist memuat kata tahunan pada tahun 2024 lalu, sangat menarik. Laporan itu memilih frasa “kakistokrasi” untuk menggambarkan kemenangan Donald Trump yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Kembalinya Trump ke Gedung Putih menurut laporan The Economist itu membawa pada konsekuensi penting, bukan saja bagi negara adikuasa itu sendiri, akan tetapi bagi negara tetangga dan …
Redaksi
28 Okt 2025
Absenya Etika dalam Politik Kita Dalam refleksinya Kiai Asep Cijawura merenungkan persoalan mendasar tentang masalah umat sekarang. Yaitu terjadinya krisis moral yang mengakibatkan problem pada kehidupan umat, dan berdampak melahirkan gap dalam segala multidimensi, terutama minat terhadap keilmuan dan kecakapan ekonomi yang mandiri jauh tertinggal. Sebagaimana ulama-ulama pembaharu dahulu Kiai Asep juga berpendapat, pangkalnya ada …
Redaksi
24 Okt 2025
Membincang tentang etika (akhlak), pembaharuan, dan kemandirian jadi percakapan rutin Kiai Asep Cijawura (begitu biasa saya menyebut) K.H.M. Asep Usman Rosadi (Pimpinan Pondok Pesantren Cijawura Kota Bandung). Tiga topik yang ditawarkan Kiai Asep tidak saja deskriptif, tetapi sekaligus perspektif sebagai falsafah hidup kesehariannya baik di lingkungan Pesantren maupun jamaahnya. Lanskap ide-ide tersebut juga sangat menarik …
Redaksi
04 Sep 2025
Sejak kelahirannya Nabi Muhammad saw adalah manusia paling suci yang mana beliau tidak memiliki sedikitpun keburukan, beliau adalah seorang yang maksum. Moral etik selalu melekat dalam kesehariannya dan menyempurnakan akhlak menjadi misi utama dalam kerasulannya setelah menegakkan ajaran monoteis (Tauhid). Dua misi ini menjadi prinsip dasar ajaran Islam pada masa awal, yaitu doktrin Tauhid dan …
Redaksi
24 Mei 2025
Sejak dulu otoritas Syuriah sebagai penentu kebijakan perkumpulan Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran yang sangat strategis dalam menentukan arah organisasi para ulama ini, bahkan lebih jauh arahannya ditunggu jamaah NU, dan bahkan pandangan terkait dengan dinamika politik Nasional isyaratnya sangat menentukan peta NU. Otoritas Syuriah dalam wajah perkumpulan NU dipandang memiliki kekuatan khusus dari intelektual …
07 Feb 2024 396 views
Putra mahkota Saudi berencana membahas pengurangan jam puasa bagi umat Islam selama Ramadan. Namun, Komite Fatwa Pemerintah Daerah di Kurdistan mengatakan tidak bisa untuk mengikuti keputusan politik tentang puasa. Di sisi lain, mantan direktur Kementerian Agama mengatakan kepada VOA bahwa jika Arab Saudi membuat keputusan seperti itu, yang lain harus mempertimbangkan untuk mengikutinya, karena Arab …
14 Mar 2025 409 views
Makna Ulama menurut Al-Qur’an dan Hadits dapat dijelaskan sebagai orang yang memiliki pengetahuan agama yang mendalam, khususnya dalam hal ilmu tentang Allah, wahyu-Nya, serta ajaran-ajaran Islam. Berikut adalah sejumlah ayat Al-Qur’an dan hadis yang menyebutkan tentang ulama: 1.Makna Ulama dalam Al-Qur’an Surah Al-Fathir ayat : 28. اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ …
21 Mar 2025 436 views
Kemandirian adalah kemampuan seseorang, komunitas, masyarakat, organisasi, lembaga, instansi atau negara untuk mengatur diri sendiri, membuat kebijakan, keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan, dan mengambil tindakan tanpa bergantung pada pihak lain. Kemandirian juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengelola diri sendiri, memenuhi kebutuhan sendiri, dan mengembangkan potensi diri sendiri (sdm maupun sda), sarana dan prasarana dalam …
09 Mar 2025 391 views
Bulan Ramadhan satu pekan lebih Insya Allah kita akan berjumpa dengan bulan penuh berkah, bulan tersebut merupakan bulan penuh ampunan, kita dituntut melaksanakan kewajiban-kewajiban dari Allah swt, seperti puasa bagi orang-orang yang beriman yang sanggup untuk menjalankannya, juga bulan itu telah diturunkannya kitab-kitab suci, khususnya Al-Quran,dalam dimensi kemanusian atau sosial pada bulan Ramadhan diwajibkan mengeluarkan zakat …
10 Mar 2025 326 views
Pada bulan Ramadan di banyak tempat orang-orang berbicara tentang keinginan banyak merengkuh bongkahan tempat peribadatan, berduyun-duyun mendekati Tuhan. Mereka menghabiskan waktu dalam mantra-mantra doa, dzikir, ritual, dan bahkan ibadah secara bersemedi di tempat-tempat sunyi, dan menjauhi hiruk pikuk dunia. Lalu apakah mendekati Tuhan sebatas itu? Para nabi dan tokoh-tokoh spiritual dahulu menunjukkan bahwa kedekatan dengan Tuhan …
26 Okt 2025 91 views
LINGKUP, Jakarta – Keluarga Besar K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengadakan acara peletakan batu pertama, menandai dimulainya pembangunan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara KH Abdurrahman Wahid di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu, 25/10/2025. Istri dari Gus Dur, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengatakan bahwa gagasan pembangunan pusat kajian tersebut berawal dari amanat langsung Gus Dur sebelum wafat. …
24 Okt 2025 132 views
Membincang tentang etika (akhlak), pembaharuan, dan kemandirian jadi percakapan rutin Kiai Asep Cijawura (begitu biasa saya menyebut) K.H.M. Asep Usman Rosadi (Pimpinan Pondok Pesantren Cijawura Kota Bandung). Tiga topik yang ditawarkan Kiai Asep tidak saja deskriptif, tetapi sekaligus perspektif sebagai falsafah hidup kesehariannya baik di lingkungan Pesantren maupun jamaahnya. Lanskap ide-ide tersebut juga sangat menarik …
Comments are not available at the moment.