Home » Warta » Pembangunan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara, Sebagai Amanat Gus Dur Akhirnya Terwujud

Pembangunan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara, Sebagai Amanat Gus Dur Akhirnya Terwujud

Redaksi 26 Okt 2025 29

LINGKUP, Jakarta – Keluarga Besar K.H. Abdurrahman Wahid  (Gus Dur) mengadakan acara peletakan batu pertama, menandai dimulainya pembangunan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara KH Abdurrahman Wahid di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu, 25/10/2025.

Istri dari Gus Dur, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengatakan bahwa gagasan pembangunan pusat kajian tersebut berawal dari amanat langsung Gus Dur sebelum wafat.

“Beberapa saat sebelum Gus Dur wafat, beliau pernah mengatakan bahwa tanah yang sekecil ini jangan diapa-apakan, karena akan dipakai sebagai perpustakaan dan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara,” kata Sinta Nuriyah dikutip dari Antara.

Lebih lanjut katanya, hingga kepergian Gus Dur, keinginan itu belum terwujud. Sinta mengakui bahwa dirinya pada saat itu tidak bisa apa-apa, hingga akhirnya dukungan datang dari kolega-kolega Gus Dur.

“Seorang sahabat beliau berkata kepada saya, ‘Aku ini sahabatnya Gus Dur, kalau terjadi apa-apa saya juga ikut bertanggung jawab.’ Ucapan itu menggebrak hati saya untuk berbuat sesuatu, meski saat itu saya tidak punya uang sedikit pun,” ujarnya.

Dari semangat dan dukungan itu, proses perencanaan mulai berjalan. Sinta dibantu oleh sejumlah arsitek muda untuk mewujudkan desain bangunan yang sesuai dengan cita-cita Gus Dur, sebuah pusat pembelajaran Islam yang terbuka, progresif, dan berakar pada nilai-nilai kemanusiaan.

Sinta juga menyampaikan apresiasi kepada para sahabat yang membantu, termasuk dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berkomitmen untuk ikut merealisasikan pembangunan tersebut.

Pusat Kajian Islam Asia Tenggara KH Abdurrahman Wahid diharapkan menjadi ruang dialog dan riset lintas agama, budaya, dan bangsa. Selaras dengan visi Gus Dur untuk menegakkan nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian dunia melalui Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Peletakan batu pertama itu juga dihadiri berbagai tokoh nasional antara lain Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, KH Mustofa Bisri, KH Yahya Cholil Staquf, KH Husein Muhammad, Lukman Hakim Saifuddin, dr. Umar Wahid, serta sahabat dekat dan keluarga. [].

 

Sumber| ANTARA

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Haul Ke-35 Pendiri Pondok Pesantren Cijawura, Refleksi Perjuangan dan Keteladanan 

admin

26 Mar 2025

Bandung,lingkupminds.com – Pondok Pesantren Margasari Cijawura, Kota Bandung, menggelar Haul ke-35 K.H.R. Moch. Burhan atau Apa Eyang Rabu (26/3/2024) / Malam 27 Ramadan 1446 H. Acara tersebut mengangkat tema “Perjuangan dan Keteladanan.“ Cucu K.H.R Moch.Burhan, yaitu K.H.M. Asep Usman Rosadi menjelaskan bahwa tema tersebut mencerminkan pesan utama Apa Eyang, meletakan spirit perjuangan dan meneladani aspek-aspek …

Pelarian Albert Einstein dari Pembunuhan Nazi

admin

15 Mar 2025

Pada bulan September 1933, sebuah gubuk kayu sederhana di padang rumput Norfolk daerah terpencil daerah seremonial di Inggris, terletak di Anglia Timur dan secara resmi merupakan bagian dari wilayah Inggris Timur. Ini menjadi lokasi yang tak mungkin bagi salah satu tempat persembunyian terpenting dalam sejarah seorang fisikawan terkemuka,Albert Einstein. Hampir satu abad kemudian, kisah yang …

Usulan Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman Memperpendek Jam Puasa Selama bulan Ramadan, Tuai Perdebatan

admin

07 Feb 2024

Putra mahkota Saudi berencana membahas pengurangan jam puasa bagi umat Islam selama Ramadan. Namun, Komite Fatwa Pemerintah Daerah di Kurdistan mengatakan tidak bisa untuk mengikuti keputusan politik tentang puasa. Di sisi lain, mantan direktur Kementerian Agama mengatakan kepada VOA bahwa jika Arab Saudi membuat keputusan seperti itu, yang lain harus mempertimbangkan untuk mengikutinya, karena Arab …

x
x