- OpiniAhmad Taufiq : 40 Tahun Lakpesdam NU antara Turats dan Menggerakan Ijtihad Sosial
- OpiniRuntuhnya Moral Religiusitas Orang Terkenal
- OpiniIbnu Rusyd Pemikir Muslim Independen
- WartaPembangunan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara, Sebagai Amanat Gus Dur Akhirnya Terwujud
- OpiniMengintegrasikan Pemikiran Al-Ghazali dan Ibnu Rusyd

Dalam peradabanya Islam merupakan agama yang sangat mempengaruhi dunia, setelah Kristen. Islam selalu diidentikan di mana asal agama tersebut dilahirkan, yaltu bangsa ‘Arab. Tradisi ‘Arab sangat mempengaruhi ajaran Islam. Pada perjalanannya praktik Islam pun selalu tersisipkan nilai-nilai budaya ‘Arab.
Sehingga setiap kali Islam ditemui, maka tradisi ‘Arab kita jumpai. Lalu apakah tradisi ‘Arab menjadi praktik dalam Islam ? atau sejauh manakah Islam dalam mengadopsi tradisi ‘Arab ?.
Marshall G.S Hudgson memberi uraian menarik dalam pengantar bukunya The Venture Of Islam ia mengatakan : bahwa tradisi Arab mempunyai posisi sangat kuat mempengaruhi banyak tradisi bahkan tradisi-tradisi yang langsung terkait dengan agama.
Hudgson mencontohkan dialih bahasakannya naskah-naskah tradsis lain ke dalam bahasa ‘Arab, mentransmisikan pada disiplin ilmu dan budaya. Lalu desakan Islam dan kultur ‘Arab punya akses yang amat merasuki dan memberi informasi dengan semangatnya.
Hudgson menegaskan kebudayaan Simistik dan Iran yang lebih tua, juga mempengaruhi atau mempermudah jalan bagi entitas tunggal muslim secara komprehensif.
Budaya-budaya yang cukup ketat seperti Mazdaen dan Kristen Siria menjadi semakin minoritas jumlahnya, tetapi mereka cukup bertahan dan telah berhenti menjadì produktif secara kultural.
Kebudayaan atau tradisi-tradisi yang masih hidup pada masa itu secara umum dipersatukan dan ditransformasikan di bawah Islam. Disuplai dari legasi orang ‘Arab lalu rekonstruksi pada entitas kaum muslim awal.
Agama Islam dilahirkan di ‘Arab suatu yang tidak bisa dibantah lewat perjalanan budaya yang cukup panjang, penetrasi tradisi Arab masuk pada entitas muslim sangat kuat, dan cukup kental dalam mempengaruhi ajaran Islam. Dengan demikina, tradisi Islam sulit dibedakan dengan budaya ‘Arab, mana tradisi ‘Arab, dimana ajaran Islam.
Para sarjana muslim seperti Abid Al-Jabiri mengistilahkan dengan istilah al-Aql al-‘Arab / “ Nalar Arab”, tradisi nalar arab begitu deras pengaruhnya terhadap ajaran Islam. Sehingga projek Islam pun oleh penganut Islam konservatif seperti Wahabi, “Islam-arab” selalu dianggap menjadi dogma agama yang mutlak sebagai ujung kebenaran di atas tradisi lainnya.
Sebaliknya, monoteistik Islam mempengaruhi seluruh tradisi-tradisi di dunia, khusunya tradisi ‘Arab. Meski Islam pernah mengalami kemajuan pada abad pertengahan, akan tetapi pola yang dibangun pada saat itu sulit terhindar dari tradisi lain dan khusunya kebudayaan ‘Arab. Sulit bagi kaum muslimin menepis dari tradisi Arab. Sehingga sulit untuk secara keseluruhan meniggalkan kebudayaan Arab.
Kemudian pada zaman modern lahir para ulama islam yang berpikiran baru yang kritis, mereka menawarkan pemikiran-pemikiran progresif yang menyegarkan, memberikan teori-teori baru dalam tubuh ajaran Islam, satu konsep pemikiran pembaruan sebagai dekonstruksi peradaban dan khasanah Islam yang holistik. Agar Islam bisa difahami dengan baik sesuai semangat zamannya dan faham Islam diletakkan bukan pada keakuan nalar arab.
Mereka menawarkan terminologi Islam yang fleksibel dan hendak memahami Islam untuk dibedakan Islam sebagai agama dan nalar Arab sebagai tradisi. Meski narasi berbahasa Arab dan jubah-jubah seperti baju agama, padahal belum tentu hal-hal itu sebagai nalar Islam, dan bisa jadi itu hanya sebagai nalar arab.**
Penulis WS Abdul Aziz Katib Syuriah MWC NU Cicendo Kota Bandung
Redaksi
26 Nov 2025
Dalam sejarah Intelektual klasik Islam, ada dua nama tokoh terkemuka yang menguncang khasanah kesarjanaan Islam baik di timur maupun di barat, yaitu Imam Ghazali (450–505 H) dan Ibnu Rusyd (520–595 H), mereka berdua sering diposisikan sebagai sosok yang mewakili dua arus pemikiran berbeda : spiritualitas dan rasionalitas, tasawuf dan filsafat, bahasa lainnya hati dan akal. …
Redaksi
23 Nov 2025
Kemelut yang terjadi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada masa sekarang tahun 2025, bukanlah peristiwa pertama dalam sejarah perjalanan organisasi ini. NU sebagai organisasi sosial-keagamaan terbesar di Indonesia dengan ratusan jutaan warga dan ribuan pesantren tentu tidak luput dari dinamika internal, perbedaan pendapat, atau ketegangan antar-elitis. Dalam organisasi besar, gesekan adalah sesuatu yang …
Redaksi
14 Nov 2025
Sebelum membicarakan pemikiran Ibnu Rusyd atau Averoes di dunia Barat biasa disebut, terlebih dahulu mengetahui historiografi atau latar belakang Ibnu Rusyd dan aktivitas intelektualnya, berdasarkan sumber-sumber primer yang saya baca, ini cukup penting diketahui. Nama lengkap Ibnu Rusyd adalah Abu al-Walid Muhammad bin Muhammad bin Rusyd lahir di Cordoba pada tahun 520 H/1126 M, di …
Redaksi
31 Okt 2025
Majalah The Economist memuat kata tahunan pada tahun 2024 lalu, sangat menarik. Laporan itu memilih frasa “kakistokrasi” untuk menggambarkan kemenangan Donald Trump yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Kembalinya Trump ke Gedung Putih menurut laporan The Economist itu membawa pada konsekuensi penting, bukan saja bagi negara adikuasa itu sendiri, akan tetapi bagi negara tetangga dan …
Redaksi
28 Okt 2025
Absenya Etika dalam Politik Kita Dalam refleksinya Kiai Asep Cijawura merenungkan persoalan mendasar tentang masalah umat sekarang. Yaitu terjadinya krisis moral yang mengakibatkan problem pada kehidupan umat, dan berdampak melahirkan gap dalam segala multidimensi, terutama minat terhadap keilmuan dan kecakapan ekonomi yang mandiri jauh tertinggal. Sebagaimana ulama-ulama pembaharu dahulu Kiai Asep juga berpendapat, pangkalnya ada …
Redaksi
24 Okt 2025
Membincang tentang etika (akhlak), pembaharuan, dan kemandirian jadi percakapan rutin Kiai Asep Cijawura (begitu biasa saya menyebut) K.H.M. Asep Usman Rosadi (Pimpinan Pondok Pesantren Cijawura Kota Bandung). Tiga topik yang ditawarkan Kiai Asep tidak saja deskriptif, tetapi sekaligus perspektif sebagai falsafah hidup kesehariannya baik di lingkungan Pesantren maupun jamaahnya. Lanskap ide-ide tersebut juga sangat menarik …
23 Nov 2025 87 views
Kemelut yang terjadi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada masa sekarang tahun 2025, bukanlah peristiwa pertama dalam sejarah perjalanan organisasi ini. NU sebagai organisasi sosial-keagamaan terbesar di Indonesia dengan ratusan jutaan warga dan ribuan pesantren tentu tidak luput dari dinamika internal, perbedaan pendapat, atau ketegangan antar-elitis. Dalam organisasi besar, gesekan adalah sesuatu yang …
10 Mar 2025 339 views
Beberapa hari terakhir media sosial diguncangkan tentang penjual Es Teh yang berjualan di tengah kerumunan acara ke-agama-an dengan penceramah atau seorang mubalig tersohor. Dalam acara tersebut sang mubaligh mempertontonkan etika ujaran yang tidak sepatutnya ia lontarkan terhadap pedagang Es Teh tersebut. Peristiwa viral tersebut mengundang banyak pihak merespon dengan kritik, cemooh, bahkan hujatan terhadap mubaligh kondang …
17 Nov 2025 68 views
Bandung, lingkupminds.com – Pimpinan Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kota Bandung, KMNU UPI dan Majelis Aswaja Movement menggelar “Kajian Aswaja An-Nahdliyah” di Masjid At-Taufiq Gegerkalong Tengah, Minggu (16/11/2025) siang. Kajian pada kali ini mengambil tema “Memahami Qanun Asasi NU” dengan narasumber Wakil Rois Syuriah PCNU Kota Bandung K.H.M. Asep Usman Rosadi. Tampak hadir …
28 Okt 2025 138 views
Absenya Etika dalam Politik Kita Dalam refleksinya Kiai Asep Cijawura merenungkan persoalan mendasar tentang masalah umat sekarang. Yaitu terjadinya krisis moral yang mengakibatkan problem pada kehidupan umat, dan berdampak melahirkan gap dalam segala multidimensi, terutama minat terhadap keilmuan dan kecakapan ekonomi yang mandiri jauh tertinggal. Sebagaimana ulama-ulama pembaharu dahulu Kiai Asep juga berpendapat, pangkalnya ada …
24 Okt 2025 162 views
Membincang tentang etika (akhlak), pembaharuan, dan kemandirian jadi percakapan rutin Kiai Asep Cijawura (begitu biasa saya menyebut) K.H.M. Asep Usman Rosadi (Pimpinan Pondok Pesantren Cijawura Kota Bandung). Tiga topik yang ditawarkan Kiai Asep tidak saja deskriptif, tetapi sekaligus perspektif sebagai falsafah hidup kesehariannya baik di lingkungan Pesantren maupun jamaahnya. Lanskap ide-ide tersebut juga sangat menarik …
10 Mar 2025 330 views
Ada sejumlah sarjana barat menyebutkan bahwa partisipasi politik kelompok Islam dalam demokrasi merupakan konsep asing yang tak mungkin bisa dipraktikan. Mereka beranggapan ada afiliasi kuat yang tidak mungkin dipisahkan antara hubungan poltik dan agama. Kasarnya, ini bisa dikatakan demokrasi tidak cocok dalam masyarakat Islam. Pendapat tersebut saya kira keliru. Jika dialamatkan pada wajah Muslim di …
10 Mar 2025 335 views
Setelah wafat KH. Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) pada 30 Desember 2009 banyak murid dan pengikutnya menyebut bulan Desember sebagai bulan Gus Dur. Berbagai ucapan, tulisan,opini, esai, meme, dan diskusi-diskusi bertemakan tentang pemikiran Gus Dur diselenggarakan, bertebaran banner, leaflet digital memenuhi linimasa media sosial kita. Jika boleh dikenakan dalam istilah sekarang Point of View (POV) Gus …
Comments are not available at the moment.