- OpiniMemahami Otoritas Syuriah di Jam’iyah NU
- OpiniHaji Sarana Legitimasi Raja Jawa, Ngelmu dan Islamisasi di Indonesia
- WartaUsulan Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman Memperpendek Jam Puasa Selama bulan Ramadan, Tuai Perdebatan
- WartaPelarian Albert Einstein dari Pembunuhan Nazi
- OpiniAhmad Taufiq : 40 Tahun Lakpesdam NU antara Turats dan Menggerakan Ijtihad Sosial

Menghamba Melalui Kesalehan Etika, Ritual dan Sosial
Pada bulan Ramadan di banyak tempat orang-orang berbicara tentang keinginan banyak merengkuh bongkahan tempat peribadatan, berduyun-duyun mendekati Tuhan. Mereka menghabiskan waktu dalam mantra-mantra doa, dzikir, ritual, dan bahkan ibadah secara bersemedi di tempat-tempat sunyi, dan menjauhi hiruk pikuk dunia. Lalu apakah mendekati Tuhan sebatas itu?
Para nabi dan tokoh-tokoh spiritual dahulu menunjukkan bahwa kedekatan dengan Tuhan bukan hanya urusan ibadah secara individual, melainkan juga bagaimana mereka hadir membantu rakyat jelata yang tertindas, mereka bersama rakyat jelata bergaul dalam kerumunan bahasa kaumnya, meski sebagai pemuka agama (baca; elit agamawan), namun strata sosial tidak menjadi jurang yang cukup dalam pada muamalat orang-orang saleh itu.
Para nabi dan orang-orang pemuka spiritual dalam kesejarahannya mereka tidak saja komat-kamit berkhotbah memberi petuah di majelis-majelis zawiyah, tidak pula hanya berujar di mimbar-mimbar masjid, dan mereka tidak saja memberi bimbingan seminar-seminar pada kelompok intelektual, atau ceramah pada pelatihan-pelatihan dan kiat-kiat sukses hidup, akan tetapi para nabi dan para pewarisnya berada dalam himpitan-himpitan kegelisahan orang tertindas nan papa, menjadi maisyah untuk kalangan yang lemah, ini yang disebut Ali Syari’ati sebagai ” Rausyan Fikr ” yakni intelektual yang tercerahkan.
Seorang “rausyan fikr” yang disebut Syariati yang paling dekat adalah salah satunya almarhum Gus Dur, tokoh NU yang dianggap wali ini memiliki strategi dalam implementasi di tengah umat, tidak seperti elit pada umumnya, yang mana ketika ia menjadi Presiden maupun Ketua umum PBNU berbaur dengan semua rakyat tanpa kecuali, dan tidak pernah merasa paling superior ketika bersama masyarakat. Selain itu, kerendah hatian, ketulusan, dan kesederhanaan Gus Dur merupakan faktor yang penting ajaran pewaris nabi itu. Konon ada yang bercerita saat tinggal di Pesantren Annuqayah, Gus Dur tidak mau tidur di rumah (ndalem) pengasuh, yaitu di rumah K.H Abd Basith AS. Ia memilih bersama yang lain tidur di pondok, Gus Dur hidup membaur dengan para santri dan masyarakat. Sikap dan perilaku semacam itu menjadikan para kiai, santri, dan masyarakat demikian termangu melihatnya, karena Gus Dur ternyata tidak hanya abstraksi retorik, akan tetapi justeru membaur tanpa membedakan strata sosial pada tataran praksis.
Misi ilahi para nabi dan orang-orang saleh dahulu, pertimbangan penting paling utama setelah mengajarkan monoteisme adalah kesalehan sosial yang mana harus melampaui kesalehan ritual. “Tidaklah kami utus ke muka bumi ini tak lain untuk menjadi rahmat bagi semesta alam” demikian pula para pewaris nabi melakukan keseimbangan (tawazun) antara kehidupan ritual dan sosial dan bahkan perilaku sosial melampaui ritus-ritus ibadah individual.
Kata Ibnu Qutaibah Ad Dinawari dalam pengantar kitabnya Uyunul Akhbar, bahwa bentuk penyembahan diri kepada Tuhan sangat beragam, bukan terletak pada shalat, puasa, tahajjud saja, melainkan banyak pintu, dan banyak jalan untuk beribadah kepada Allah itu. Lebih jauh dalam sebuah keterangan hadits disebutkan bahwa ” Allah sangat murka kepada orang-orang yang sehari-hari memakai jubah agama seperti baju para nabi, akan tetapi perbuatan mereka seperti orang-orang pendosa “.
Penjelasan dan kritik di atas mengindikasikan betapa dimensi ibadah kepada Allah bukan saja ibadah ritual, sekaligus kritik atas orang-orang yang selalu menggunakan formalitas dan simbol agama saja, apalagi terkait dengan perbuatan kekuasaan atau power, pemandangannya seperti Fir’aun. Ia tampak menakjubkan, tapi sekaligus menakutkan. Orang-orang akan berkerumun di hadapan kekuasaan itu pakai jubah intelektual, agama, seragam serdadu, preman atau baju kebesaran para juragan untuk menyanjung nya, padahal semua fatamorgana jika kesalehan etika dan sosial absen pada individu maupun institusi apa pun.
Menghadirkan substansi agama dan pesan-pesan moral ilahi merupakan ajaran yang harus lebih didahulukan, meminjam bahasa mendiang almarhum Kang Jalal; mendahulukan akhlak diatas fiqih. Terlebih dalam konteks sekarang yang mana di berbagai sendi kehidupan pesan moral dan etika telah absen pada sendi-sendi agama, sosial, hukum, dan politik kita, bahkan pada titik terendah kesalehan ritual mampu menihilkan moral. Bukankah nabi diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak (moral) ?.
Maka dengan demikian dalam ajaran Islam bentuk strata sosial digambarkan sebagai sistem universalitas ( rahmatan lil alamin) yang mendorong manusia untuk saling menghormati, menghargai, membantu, dan memberikan manfaat satu sama lain tanpa membeda-bedakan agama, etnik, ras, status sosial, gender, genealogis, dan sejenis lainnya, semua sama, pengecualian dalam keunggulannya mereka dalam kesalehan moral, ritual dan sosial yang dibalut taqwa kepada Allah swt. []
Penulis : WS Abdul Aziz Katib Syuriah MWC NU Cicendo Kota Bandung.
Redaksi
26 Nov 2025
Dalam sejarah Intelektual klasik Islam, ada dua nama tokoh terkemuka yang menguncang khasanah kesarjanaan Islam baik di timur maupun di barat, yaitu Imam Ghazali (450–505 H) dan Ibnu Rusyd (520–595 H), mereka berdua sering diposisikan sebagai sosok yang mewakili dua arus pemikiran berbeda : spiritualitas dan rasionalitas, tasawuf dan filsafat, bahasa lainnya hati dan akal. …
Redaksi
23 Nov 2025
Kemelut yang terjadi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada masa sekarang tahun 2025, bukanlah peristiwa pertama dalam sejarah perjalanan organisasi ini. NU sebagai organisasi sosial-keagamaan terbesar di Indonesia dengan ratusan jutaan warga dan ribuan pesantren tentu tidak luput dari dinamika internal, perbedaan pendapat, atau ketegangan antar-elitis. Dalam organisasi besar, gesekan adalah sesuatu yang …
Redaksi
14 Nov 2025
Sebelum membicarakan pemikiran Ibnu Rusyd atau Averoes di dunia Barat biasa disebut, terlebih dahulu mengetahui historiografi atau latar belakang Ibnu Rusyd dan aktivitas intelektualnya, berdasarkan sumber-sumber primer yang saya baca, ini cukup penting diketahui. Nama lengkap Ibnu Rusyd adalah Abu al-Walid Muhammad bin Muhammad bin Rusyd lahir di Cordoba pada tahun 520 H/1126 M, di …
Redaksi
31 Okt 2025
Majalah The Economist memuat kata tahunan pada tahun 2024 lalu, sangat menarik. Laporan itu memilih frasa “kakistokrasi” untuk menggambarkan kemenangan Donald Trump yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Kembalinya Trump ke Gedung Putih menurut laporan The Economist itu membawa pada konsekuensi penting, bukan saja bagi negara adikuasa itu sendiri, akan tetapi bagi negara tetangga dan …
Redaksi
28 Okt 2025
Absenya Etika dalam Politik Kita Dalam refleksinya Kiai Asep Cijawura merenungkan persoalan mendasar tentang masalah umat sekarang. Yaitu terjadinya krisis moral yang mengakibatkan problem pada kehidupan umat, dan berdampak melahirkan gap dalam segala multidimensi, terutama minat terhadap keilmuan dan kecakapan ekonomi yang mandiri jauh tertinggal. Sebagaimana ulama-ulama pembaharu dahulu Kiai Asep juga berpendapat, pangkalnya ada …
Redaksi
24 Okt 2025
Membincang tentang etika (akhlak), pembaharuan, dan kemandirian jadi percakapan rutin Kiai Asep Cijawura (begitu biasa saya menyebut) K.H.M. Asep Usman Rosadi (Pimpinan Pondok Pesantren Cijawura Kota Bandung). Tiga topik yang ditawarkan Kiai Asep tidak saja deskriptif, tetapi sekaligus perspektif sebagai falsafah hidup kesehariannya baik di lingkungan Pesantren maupun jamaahnya. Lanskap ide-ide tersebut juga sangat menarik …
14 Mar 2025 426 views
Makna Ulama menurut Al-Qur’an dan Hadits dapat dijelaskan sebagai orang yang memiliki pengetahuan agama yang mendalam, khususnya dalam hal ilmu tentang Allah, wahyu-Nya, serta ajaran-ajaran Islam. Berikut adalah sejumlah ayat Al-Qur’an dan hadis yang menyebutkan tentang ulama: 1.Makna Ulama dalam Al-Qur’an Surah Al-Fathir ayat : 28. اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ …
07 Feb 2024 416 views
Putra mahkota Saudi berencana membahas pengurangan jam puasa bagi umat Islam selama Ramadan. Namun, Komite Fatwa Pemerintah Daerah di Kurdistan mengatakan tidak bisa untuk mengikuti keputusan politik tentang puasa. Di sisi lain, mantan direktur Kementerian Agama mengatakan kepada VOA bahwa jika Arab Saudi membuat keputusan seperti itu, yang lain harus mempertimbangkan untuk mengikutinya, karena Arab …
21 Mei 2025 375 views
Bulan Dzulhijjah merupakan penanda adanya bulan Haji, untuk itu kaum muslimin dari kalangan yang mampu (istatho’a), baik mampu secara fisik, syariat dan finansial, di bulan haji mereka antusias berbondong-bondong untuk menunaikan rukun Islam ke-5 tersebut, tak terkecuali umat Islam di Indonesia, hatta jauh-jauh hari mereka menabung uang untuk beribadah haji ke tanah suci Makkah Arab …
23 Nov 2025 87 views
Kemelut yang terjadi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada masa sekarang tahun 2025, bukanlah peristiwa pertama dalam sejarah perjalanan organisasi ini. NU sebagai organisasi sosial-keagamaan terbesar di Indonesia dengan ratusan jutaan warga dan ribuan pesantren tentu tidak luput dari dinamika internal, perbedaan pendapat, atau ketegangan antar-elitis. Dalam organisasi besar, gesekan adalah sesuatu yang …
26 Nov 2025 49 views
Dalam sejarah Intelektual klasik Islam, ada dua nama tokoh terkemuka yang menguncang khasanah kesarjanaan Islam baik di timur maupun di barat, yaitu Imam Ghazali (450–505 H) dan Ibnu Rusyd (520–595 H), mereka berdua sering diposisikan sebagai sosok yang mewakili dua arus pemikiran berbeda : spiritualitas dan rasionalitas, tasawuf dan filsafat, bahasa lainnya hati dan akal. …
10 Mar 2025 339 views
Beberapa hari terakhir media sosial diguncangkan tentang penjual Es Teh yang berjualan di tengah kerumunan acara ke-agama-an dengan penceramah atau seorang mubalig tersohor. Dalam acara tersebut sang mubaligh mempertontonkan etika ujaran yang tidak sepatutnya ia lontarkan terhadap pedagang Es Teh tersebut. Peristiwa viral tersebut mengundang banyak pihak merespon dengan kritik, cemooh, bahkan hujatan terhadap mubaligh kondang …
10 Apr 2025 372 views
Empat dekade bukan sekadar hitungan usia. Bagi Lakpesdam NU, ini adalah cermin perjalanan panjang, dari sekadar pelengkap struktural menjadi nadi peradaban, dari ruang-ruang diskusi hingga menyentuh denyut masyarakat. Sebagai bagian dari keluarga besar Lakpesdam, saya merasa terpanggil untuk merefleksikan titik ini, adalah sebuah momentum penting dalam upaya menegaskan kembali posisi Lakpesdam sebagai Badan Perencanaan Strategis …
Comments are not available at the moment.